PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN PRAMUKA
- Sabtu, 18 November 2023
- Berita Pengumuman Sekilas-info
- Administrator
- 0 komentar

Pendidikan telah ada sejak jaman dahulu ketika awal mula manusia. Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan berfikir dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara, serta membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Pendidikan karakter mengajarkan anak didik berfikir cerdas, berkarakter sehat dan mengaktivitasi otak tengah secara alami. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, maka untuk mengembangkan diri manusia dapat melengkapi kekurangan diri dengan pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sikdiknas Pasal 1 Ayat 1). Dapat diuraikan bahwa dengan pendidikan dapat mengembangkan sikap dan perilaku peserta didik, yaitu: 1) Dapat menerapkan perbuatan berdasarkan prinsip keagamaan yang dianut, 2) Dapat mengendalikan diri dalam bersikap dan berbuat, bersabar, tidak mudah emosi, tidak bertindak kekerasan, dan lain-lain, 3) Memiliki kepribadian yang baik, jujur, tanggung jawab, dan bersemangat, 4) Memiliki kecerdasan yang tinggi, 5) berakhlak mulia, berbudi luhur, berperilaku baik, hormat, sopan santun, saling mengahargai, dn lain-lain, 6) Memiliki keterampilan yang digunakan untuk dirinya sendiri, orang lain, masyarakat, bangsa dan negara. Dari uraian tersebut jelas bahwa pendidikan digunakan untuk membentuk
karakter peserta didik. Proses kegiatan pengembangan siswa melalui kegiatan pramuka di SDN 2 Banyumulek, dilaksanakan sesuai dengan program kerja Gugus Depan. Melalui kegiatan kepramukaan inilah proses pendidikan karakter melalui kekegiatan kerja kelompok dalam regu, cinta tanah air, kebersamaan, kedisiplinan, kerja sama, saling menghargai, kerukunan, kekeluargaan, kepemimpinan, keberanian, kejujuran, bakti sosial, rasa tanggung jawab, religius, bergaya hidup sehat, didiplin, kerja keras, percaya diri, berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, mandiri, sadar diri, patuh pada aturan sosial, respek, santun, demokratis, ekologis, nasinonalis, pluralis, cerdas, suka menolong, tangguh, berani mengambil resiko, berorientasi tindakan. Pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler Wajib di SDN 2 Banyumulek.
Secara konstitusional, pendidikan nasional: berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Perilaku pelajar pada zaman sekarang banyak yang menyimpang misalnya terjadi tawuran antar pelajar, minum minuman keras, judi, pergaulan bebas, kejenjangan sosial-ekonomipolitik-masyarakat, ketidak adilan, kekerasan dan kerusuhan, dan korupsi yang merambah pada sector kehidupan masyarakat, tindakan anarkis, maupun konflik sosial. Semua perilaku negatif dan sangat mencoreng citra pelajar menunjukkan kerapuhan kerakter yang disebabkan oleh ketidak optimalnya pendidikan karakter di lembaga pendidikan maupun lingkungan setempat.
Pendidikan karakter memerlukan peneladanan dan pembiasaan untuk berbuat baik, berperlaku jujur, tolong menolong, toleransi, tidak curang, tidak bermalas-malasan, memperhatikan kebersihan lingkungan.
Untuk mewujudkan hal itu semua perlu dicari jalan terbaik untuk membangun dan mengembangkan karakter manusia agar memiliki karakter yang unggul dan mulia. Untuk mewujudkan pendidikan karakter peserta didik dengan melalui kegiatan kepramukaan dan bentuk upaya dari keberhasilan pendidikan karakter bagi peserta didik. Adapun tujuan dari pendidikan pengembangan karakter melalui kegiatan kepramukaan, antara lain:Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana mewujudkan pendidikan karakter di sekolah;Untuk memberikan masukan model pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah melalui kegiatan kepramukaan; Untuk menambah wawasan tentang strategi melaksanakan pendidikan karakter di sekolah; Memberikan masukan kepada kepala sekolah maupun guru tentang bentuk bentuk kegiatan yang dapat mewujudkan pelaksanaan pendidikan karakter; Untuk menambah wawasan agar pendidikan karakter segera diwujudkan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah; Untuk menambah cakrawala berfikir dan bersikap betapa pentingnya pendidikan karakter bagi pendidik dan peserta didik.
Permasalahan dalam pengembangan karakter tersebut adalah karakter anak yang masih labil dan belum begitu menyadari tentang perilaku maupun perbuatan yang baik, sehingga masih terjadi permasalahan yang membuat anak kurang baik dalam berperilaku dan orang tua anak juga kurang memberikan dukungan kepada anaknya. Oleh sebab itu dengan menggunakan pengembangan karakter melalui kegatan kepramukaan maka guru dapat meningkatkan pendidkan karakter anak disekolah maupun di luar sekolah. yang
- Cara Mewujudkan Pendidikan Karakter di Sekolah Melalui Kepramukaan Pendidikan karakter di sekolah kini telah dikembangkan melalui semua mata pelajaran yang telah terintegrasikan. Sehingga semua mata pelajaran diarahkan terhadap perkembangan nilainilai karakter peserta didik. Pengembangan nilai-nilai karakter juga dapat dikembangkan melalui pengembangan diri, baik melalui konseling maupun kegiatan ekstrakurikuler.
Organisasi ekstrakulikuler di sekolah yang sangat berperan dalam mengembangkan kerakter peserta didik yaitu kepramukaan. Setiap kegiatan sekolah mengandung unsur-unsur pendidikan, misalnya pada kegiatan kepramukaan terdapat pendidikan religius, kesederhanaan, kemandirian, kesetiakawanan dan kebersamaan, kecintaan terhadap lingkungan, bertanggungjawab, disiplin, kerja keras, kreatif, percaya diri, demokratis, tangguh, suka menolong, bergaya hidup sehat, dan kepemimpinan. Kegiatan kepramukaan dilakukan melalui Gugus depan Gerakan Pramuka yang berpangkalan di sekolah yang merupakan upaya pembinaan. Kegiatan kepramukaan ini dpaat dilakukan pembinaan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila, pendidikan bela Negara, pendidikan berbudi pekerti luhur, berorganisasi, berwiraswastaan, kesegaran dan kesehatan jasmani dan rohani, persepsi, apresiasi dan kreasi seni, tenggang rasa, dan kerjasama.
Pengembangan karakter yang dapat dilakukan melalui kegiatan kepramukaan anatar lain: menumbuh kembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama makhluk hidup; mau melaksanakan kegiatan 7K (keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, kedamaian, dan kerindangan); mempelajari dan mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti museum, keajaiban dunia yang bernilai; mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur semangat perjuangan para pahlawan; melaksanakan kegiatan bela Negara; menjaga dan menghormati simbol dan lambing-lambang Negara. Nilai karakter yang dapat dibina melalui kegiatan kepramukaan adalah demokratis, percaya diri, patuh terhadap aturan sosial, toleransi, mandiri, kerja keras, disiplin, tanggung jawab (Kemendiknas 2010).
Pramuka adalah singkatan dari praja muda karana, yang mana pembimbingnya adalah orang dewasa yang mendidik kaum muda untuk mempersiapkan generasi muda sebagai pembaharuan dan pembangunan negara bangsa Indonesia. Pramuka adalah pendidikan yang bentuk kegiatannya menarik, terarah, sehat, teratur, praktis, yang dilakukan di alam yang terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan dengan metode kepramukaan dengan sasaran maksud akhir terhadap pembentukan akhlak, watak, dan budi pekerti luhur. Fungsi dari kepramukaan adalah sebagai suatu lembaga pendidikan di luar sekolah dan sebagai tempat pembinaan pengembangan Generali penerus bangsa, prinsip dan metode pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan pengembangan bangsa serta masyarakat bangsa Indonesia. Sehingga pramuka menjadi salah satu kegiatan untuk generasi muda bangsa mengembangkan karakter yang baik dan berbudi luhur.
Perwujudan dan implementasi pendidikan karakter di sekolah melalui kegiatan kepramukaan dapat dilakukan dengan dua hal, yaitu: mendidik peserta didik untuk menjalankan Tri Satya pramuka sebagai janji moral seorang pramuka dan mendidik peserta didik untuk menjalankan Dasa Dharma Pramuka sebagai moral seorang pramuka.
Pertama yaitu Tri Satya. Tri Satya adalah sebuah ikrar atau atau janji seorang pramuka yang diikrarkan maupun diucapkan seluruh anggota pramuka. Secara umum Tri Satya berasal dari kata Tri dan Satya yang berarti Tri adalah tiga dan Satya adalah:
kesetiaan. Jadi Tri Satya dapat didefinisikan sebagai tiga ikrar kesetiaan yang diikrarkan semua anggota pramuka sebagai kode janji yang menunjukkan sikap sosialisme dan nasionalisme. Dalam Tri Satya terdapat bunyi “Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh: 1) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila, 2) Menolong sesame hidup dan ikut serta membangun masyrakat, 3) Menepati Dasa Dharma. Di dalam Tri Satya terdapat enam kewajiban yang harus dijalankan oleh para seorang pramuka, yaitu:
1) Menjalankan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan printah dan menjauhi larangan-Nya.
2) Menjalankan kewajiban terhadap Negara kesatuan Republik Indonesia dengan setia dan mengembangkan negara.
3) Menjalankan kewajiban terhadap Pancasila dengan cara menghayati dan mengamalkan isi Pancasila.
4) Menjalankan kewajiban terhadap sesama hidup dengan cara berbuat baik terhadap sesama (saling tolong menolong).
5) Menjalankan kewajiban terhadap masyarakat dengan cara membantu kepentingan masyarakat dan ikut serta membangun masyarakat.
6) Menjalankan dan menepati Dasa Dharma dengan mengamalkan dan menghayati isinya. Sesuatu hal yang luar biasa apabila keenam kewajiban tersebut dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh generasi muda anggota pramuka.
Kedua yaitu Dasa Dharma. Dasa Dharma terdiri dari 2 kata yaitu Dasa yang berarti sepuluh, dan Dharma yang berarti Perbuatan terpuji dan mulia. Jadi, Dasa Dharma adalah sepuluh tindakan terpuji dan mulia yang harus ditanamkan dan menjadi pedoman hidup terhadap masing-masing anggota pramuka dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam Dasa Dharma Pramuka dijelaskan bahwa Pramuka itu harus:
1) Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia,
3) Patriot yang sopan dan kesatria,
4) Patuh dan suka bermusyawarah,
5) Rela menolong dan tabah,
6) Rajin, trampil, dan gembira,
7) Hemat, Cermat, dan Bersahaja,
8) Disiplin, berani, dan setia,
9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya,
10) Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Makna dari isi Dasa Dharma yaitu:
1) Setiap para anggota pramuka harus mempunyai sifat taqwa kepada Tuhan, melakukan segala perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Sebagai anggota pramuka juga harus mempunyai sikap toleransi beragama dengan mempersilahkan orang lain untuk beribadah sesuai dengan agamanya.
2) Setiap para anggota pramuka harus mempunyai rasa kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup dan alam semesta supaya dapat tercapai dan dapat mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, tentram, bersih, dan menyenangkan.
3) Setiap para anggota pramuka harus mempunyai sifat sopan santun sebagai cerminan diri dan harus ikut serta dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia demi mewujudkan negara yang aman dan sejahtera.
4) Setiap para anggota pramuka harus patuh, tidak boleh menolak, dan harus siap terhadap tugas yang diberikan dan dalam menghadapi suatu perintah. Seorang pramuka juga harus melalui musyawarah dalam proses pengambilan keputusan untuk mencapai mufakat.
5) Setiap para anggota pramuka harus mempunyai rasa kemanusiaan dan solidaritas yang tinggi untuk menolong sesama makhluk yang membutukan dan juga harus tabah dan pantang menyerah ketika menghadapi cobaan dan musibah.
6) Setiap para anggota pramuka harus mempunyai sifat rajin dalam melakukan segala sesuatu, terampil sebagai critical thinking bagi seorang pramuka, dan dalam melakukan segala sesuatu pekerjaan harus dengan gembira tanpa adanya suatu beban yang membebani.
7) setiap para anggota pramuka harus mempunyai sifat yang hemat, cermat dalam menempatkan segala sesuatu dengan fungsi dan manfaatnya, dan tidak menghambur-hamburkan segala sesuatu.
8) Setiap para anggota pramuka harus mempunyai sifat disiplin dalam melakukan segala sesuatu dan harus berani menghadapi segala rintangan dan setia menjunjung tinggi kepaduannya.
9) Setiap para anggota pramuka harus mempunyai sifat tanggung jawab terdapat tugas maupun segala sesuatu yang dikerjakannya. Anggota pramuka juga harus dapat dipercaya dan tidak menghianati siapapun yang mempercayainya.
10) Setiap para anggota pramuka harus mempunyai sifat dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik sehingga setiap tingkah lakunya dapat menjadi contoh dalam masyarakat dan anggota pramuka juga harus dapat mengendalikan pikiran, perkataan, dan perbuatan yang
tidak baik. Apabila peserta didik dapat menjalankan dan mengamalkan Dasa Dharma pramuka, maka karakter para peserta didik dalam kehidupan sehari-hari sungguh baik, luhur, dan berbudi pekerti. Dalam pengembangkan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan melalui Tri Satya dan Dasa Dharma pramuka dengan makna dan nilai-nilai luhur dari isi yang terkandung di dalamnya.
Pramuka dapat melatih peserta didik untuk mengembangkan karakter sesuai dengan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Karakter yang ditanamkan dalam Tri Satya dan Dasa Dharma menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang telah dikenal olah dunia internasional sebagai bangsa yang ramah tamah dan cinta kedamaian.
Dalam menghadapi ancaman dari negara asing, Tri Satya dan Dasa Dharma dapat dijadikan pedoman maupun benteng dalam berperilaku.
- Bentuk Kegiatan Kepramukaan yang dapat Mewujudkan Pendidikan Karakter Pola pembinaan pramuka pada pembinanya hanya sebagai pendorong, motivator, dan pemberi arahan langsung terhadap peserta didik anggota kepramukaan. Pembina pramuka terlibat langsung dan mempunyai peran yang sangat penting untuk mewujudkan tercapainya tujuan kepramukaan. Lalu bagaimana cara pembina pramuka membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan pramuka? Untuk mewujudkan pendidikan karakter melalui kepramukaan dapat dengan cara menanamkan jiwa korsa pada peserta didik untuk menanamkan nilai karakter secara personalitas pada siswa. Dengan adanya korsa maka siswa dapat tumbuh rasa kebersamaan kekeluargaan dan tidak akan ada yang merasa atasan maupun bawahan. Upacara bendera untuk menumbukan rasa patriotisme sebagai bentuk semangat cinta tanah air dan bangsa Indonesia. Melakukan kegiatan keagamaan sesuai agama yang dianutnya agar mencapai derajat taqwa di sisi Tuhan untuk melatih peserta didik supaya beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melakukan kegiatan bakti sosial dengan peduli terhadap lingkungan dan masyarakat setempat dengan tujuan agar tumbuh rasa cinta terhadap sesama dan peduli terhadap sesama tanpa memandang derajat. Dalam kegiatan pramuka dibentuklah dalam suatu regu dan terdapat ketua untuk dapat melatih menjadi pemimpin yang baik, jujur, tegas, dan bertanggung jawab. Dalam beregu juga melatih kerjasama maupun kebersamaan dalam kerja kelompok dapat melatih kekompakan dan keserasian dalam kelompok.
Dalam perkemahan pramuka pada pagi hari dilakukan kegiatan olahraga untuk melatih fisik supaya sehat dan kuat dengan senam pagi. Dalam kepramukaan supaya bersikap dan berperilaku baik dengan sesama dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan saling menghormati, sopan santun dalam perkataan maupun perbuatan. Dengan kegiatan kebersihan dengan bersama-sama bergotong
royong untuk membersihkan lingkungan sekitar, menanam pohon, dan membuang sampah yang ada pada tempatnya dengan tujuan dapat mencintai lingkungan dan melestarikan lingkungan.
Pada kegiatan kepramukaan terdapat kegiatan ketrampilan pada tali temali, memasak, dan mendirikan tenda untuk memberi bekal ketrampilan hidup. Pada kegiatan kepramukaan terdapat pengetahuaan kepramukaan dengan kegiatan sandi pramuka, morse, dan semaphore yang dapat emberi bekal kecerdasan dan wawasan hidup. Pengetahuan umum dengan melalui kegiatan cerdas cermat yang dapat menambah daya pikir yang kuat dan melatih kerja sama dan kebersamaan regu.
Kegiatan pentas seni untuk melatih kepercayaan diri, keberanian, ide, keharmonisan, dan melati kecerdasan estetika. Kegiatan api unggun untuk melatih kebersamaan, cinta lingkungan, memberikan wawasan pentingnya cinta lingkungan dan menghibur otak. Kegiatan lomba untuk melatih semangat kompetensi yang sehat dan menyenangkan supaya dapat melatih keunggulan kompetitif yang sehat dalam regu. Partisipasi siswa yang baik perlu dukungan yang baik juga oleh pembina dan orang-orang disekitar supaya peserta didik sadar akan pentingnya kegiatan kepramukaan untuk pengembangan karakter peserta didik yang baik. Memang tidak mudah juga dalam mengajak peserta didik untuk mengikuti kegiatan kepramukaan, oleh karena itu pembina dalam melakukan pendidikan karakter harus dengan melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik.
Untuk menunjang proses kegiatan pramuka diperlukan juga metode yang tepat agar tujuan dari kegiatan kepramukaan dapat terwujud dan Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran tercapai dengan baik. Metode yang tepat juga perlu dengan adanya media kegiatan yang tepat pula untuk menunjang hasil yang dicapai maksimal.
- Bentuk Keberhasilan Pendidikan Karakter bagi Peserta Didik Dalam suatu pendidikan terdapat penilaian atau evaluasi saat pelaksanaan dan setelah terjadinya proses belajar mengajar. Begitu pula setelah mengikuti kegiatan kepramukaan, para peserta didik anggota pramuka juga harus dilakukan penilaian atau evaluasi sampai mereka mampu menerapkan karakter yang baik yang mereka punya.
Berhubungan dengan hal tersebut, maka seorang pembina pramuka maupun seorang guru harus mengadakan kegiatan penilaian atau evaluasi dengan cara pengamatan, tes pengetahuan, maupun observasi dengan menggunakan buku laporan kegiatan harian peserta didik. Untuk menilai peserta didik bisa dilihat dari kepribadiannya yang baik dan buruk. Kepribadian Buruk Kepribadian Baik
- Ketidakkonsistenan dalam kesatuan berfikir dan bertindak
- Tidak sesuai apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan - Suka ingkar janji dan berbohong
- Tidak mengasilkan sesuatu yang berguna antara diri sendiri maupun orang lain
- Tingkah lakunya berubah-ubah - Kikir dan tidak suka memberi
- Malas dan tidak tanggap terhadap rangsangan, keadaan, dan masalah
- Tidak mandiri dan ketergantungan dengan orang lain g. Tidak memiliki alasan dan argumen untuk memutuskan sesuatu -
Pendiam, tidak aktif, tidak ekspresif, tidak mampu mengartikulasikan dirinya, kalau ditanya hanya menjawab satu dua patah kata
- Penakut - Pengecut
- Peragu - Suka menirukan yang lain
- Individualis-egois
- Lebay, sok-sokan, over-acting
- konsisten dalam kesatuan berfikir dan bertindak - Antara yang dilakukan dan dikatakan sesuai
- Tak pernah ingkar janji dan tidak suka berbohong - Produktif, menghasilkan sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain
- Kreatif, selalu menemukan sesuatu baru yang berguna dan memudahkan mengadapi masalah
- Tingkah lakunya tidak aneh-aneh, dan tidak harus sama dengan orang lain tetapi punya penjelasan yang orang lain mengerti kenapa ia melakukannya.
Dengan perbedaan yang ada pada setiap tingkah laku yang peserta didik lakukan maka pembina maupun guru dapat menilai sikap karakter terhadap peserta didik. Pada pendidikan karakter di sekolah berhasil setelah mengikuti kegiatan kepramukaan, apabila peserta didik mengalami perubahan yang lebih baik terhadap tingkah laku mereka dalam kehidupan seharihari untuk melaksanakan dan mengamalkan janji kehormatan seorang pramuka yaitu Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka;Peserta didik lebih rajin dan giat dalam menjalankan dan menjauhi larangan Tuhan Yang Maha Esa; Peserta didik lebih bertanggung jawab, dewasa, berakhlak mulia, sehat, kreatif, cerdas, berilmu, dan mandiri; Peserta didik tau akan mencintai lingkungan dan negara yang ia tempati; Peserta didik lebih terampil, memiliki ide yang luas terhadap kehidupannya; Peserta didik dapat bersikap jujur, sopan santun terhadap sesama, peduli lngkungan, hemat, ssabar, bersahaja, dan dapat bekerja sama dengan orang lain maupun kelompoknya; Peserta didik mempunyai pengetahuan yang lebih luas dan keterampilan yang dapat berguna untuk diri sendiri maupun orang lain untuk bekal dalam kehidupannya sehari-ari dan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.
2023, Salikin, S.Pd., M.Pd.
Artikel Terkait

Inovasi Kampus Mengajar Dalam Pembelajaran dengan Media Ular Tangga di SDN 2 Banyumulek
Sabtu, 01 Juni 2024

Program Kerja Pojok Baca Sebagai Sarana Meningkatkan Literasi Siswa SDN 2 Banyumulek
Selasa, 21 Mei 2024